Tampilkan postingan dengan label CERPEN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERPEN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Agustus 2010

Introvert

(introvert adalah orang2 yang suka menyendiri)
karya: aidil saputra


Sedihnya sang malam kesepian tanpa bintang-bintang.Di hiasi redupnya cahaya rembulan dan semilir angin malam.Gelapnya kamarku lebih pekat dari gelapnya sang malam saat itu.

Pukul 11 malam,aku tak berniat menyalakan lampu. Sudah lebih dari satu jam aku terduduk tepat dipojok kamar. Kupeluk erat kedua lututku. Pelan-pelan kusandarkan kepala pada dinding kamar. Masih terngiang-ngiang diingatanku setiap huruf dalam kata-kata nasehat yang disampaikan guru sekolahku.

"tak akan kamu temukan kebahagiaan tanpa teman,tanpa bersosialisasi tak akan kamu capai kesuksesan.Kamu membutuhkan orang lain dalam hidupmu."

teman,sesuatu yang tak kupunya selama ini. Buku,komik,komputer cuma itu yang kuanggap teman.Teman yang tak bisa kuajak bicara maupun tertawa. Entah penyakit apa yang kuderita.Aku tak suka berteman,aku tak pandai bergaul,hanya kesendirian yangg membuatku senang. Apa aku seorang introvert?

Hari itu di sekolah kucoba untuk mencari teman,aku mendekat ke tempat dimana orang-orang berkumpul.
Aku ikut duduk diantara mereka sambil memahami apa yang mereka bicarakan. Sudah hampir setengah jam berlalu mereka terus saja bercerita,bercanda,tertawa dan sementara itu aku cuma bisa diam tanpa tahu apa yang harus aku katakan.Aku tampak bagaikan batu kerikil yang tergeletak ditepi jalan.

Akhirnya aku putus asa, ku melangkah ke kelas dengan kepala tertunduk lemas. "DuKk" aku menabrak seorang siswi teman sekelasku. "maaf" katanya sambil tersenyum. Aku tertegun,senyumanya membuatku melayang,ragaku langsung meriang. "Apalagi ini tuhan,untuk mencari teman saja aku kesulitan,apa lagi pacar,dan sekarang kau biarkan hambamu jatuh cinta."batinku berkomentar..

Semenjak saat itu pikiranku selalu dipenuhi oleh gadis itu, ku cari segala informasi tentang gadis itu,mulai dari rumahnya,keluarganya,aktifitasnya,hobinya,segalanya.
Tak tenang batinku seharian jika tak melihat wajahnya. Aku tergila-gila padanya,tapi tetap saja aku hanya jadi seorang pemuja rahasia.

Siang itu seperti biasanya aku mengisi waktu istirahat dengan membaca buku sendirian dipojok kelas. Ketika seseorang datang mendekat.
"Hai, Bisa tolong ajarin aku mtk,aku nggak ngerti yang dijelasin ibuk td."katanya sambil tersenyum.
kualihkan wajahku untuk melihat siapa orangnya,senyumannya membuat aku terdiam,dadaku jadi sesak karena jantungku berdetak kencang. "ya tuhan,mimpi apa yang kau berikan semalam."
batinku terus mengoceh tanpa tahu apa yang harus aku lakukan.
"Boleh"jawabku dengan tergagap-gagap.
dan mulai saat itu aku akrab dengan gadis itu, aku sangat senang walaupun kami hanya sebatas teman.

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kisah Pemuda yang Hilang

Hari ini Atun pergi ke sekolah seperti biasa, melintasi jalan Pohon Pinang. Hembusan angin membelai seluruh tubuh Atun yang sedang mengendarai sepeda motornya. Dan hari yang redup pun menambah sengatan rasa dingin disetiap detik perjalanan.

Di perjalanannya, Atun melihat seorang wanita tua melambaikan tangannya pertanda meminta tumpangan. Atun pun berhenti dan bertanya,"mau kemana bu?" lalu wanita menjawab,"tolong antar saya keujung jalan ini, bisa gak?"Hari ini Atun pergi ke sekolah seperti biasa, melintasi jalan Pohon Pinang. Hembusan angin membelai seluruh tubuh Atun yang sedang mengendarai sepeda motornya. Dan hari yang redup pun menambah sengatan rasa dingin disetiap detik perjalanan.

Di perjalanannya, Atun melihat seorang wanita tua melambaikan tangannya pertanda meminta tumpangan. Atun pun berhenti dan bertanya,"mau kemana bu?" lalu wanita menjawab,"tolong antar saya keujung jalan ini, bisa gak?", "Pasti bisa, bu" jawab Atun yakin. Karena ujung jalan Pohon Pinang sudah terlihat tidak begitu jauh. Dan atun pun mempersilakan wanita itu menduduki bagian belakang jok motornya.

Lonceng sekolah berbunyi, tanda bagi murid segera masuk ke kelas masing-masing. Guru pun masuk ke kelas Atun. Sebelum memulai pelajaran, sang guru bertanya," Atun Nawangsyah kemana?". Para murid di dalam kelas itu pun menggeleng tidak tahu keberadaan Atun.

Jam menunjukkan angka 12, waktunya istirahat dan makan siang. Atun pun belum terlihat sedikit pun batang hidungnya. Teman sekelas Atun pun tak menghiraukan, seolah itu hanya hal biasa dan sepele. Dan akhirnya lonceng berbunyi terakhir kali untuk hari itu, menandakan berakhirnya aktivitas belajar mengajar di sekolah. Namun Atun pun tak kunjung datang. Kemudian walikelas Atun menelpong orang tua Atun, namun kecemasan tiba-tiba menyelimuti. Atun belum pulang ke rumah.

Hari pun menghitam, dan kembali memutih. Pergantian tanggal telah terlaksana. Sekolah kembali terisi oleh penimba ilmu. Hari ini Atun hadir dengan kantung mata menghitam, dan terlihat letih. Kaki kurus dan panjangnya melangkah gontai menuju kelas serasi dengan sayu matanya.

Sesampainya dikelas, Atun duduk dan meletakkan kepalanya diatas meja. Tak lama kemudian, walikelas masuk bernama Pak Suhaifi. Melihat Atun, Pak Suhaifi bertanya,"Atun, kemarin kamu kemana? Bapak sampai menelpon orang tua kamu. Kamu pasti cabut sekolah, dan pergi ke warnet, kan?!". "Tidak, pak", jawab Atun lesu. "Jadi, kamu kemana?". "mengantar ibu2 ke rumahnya di ujung jalan",jawab atun. "loh, ngantar kan cuma sebentar. Apalagi kamu cuma ngantar ke ujung jalan",kata Pak suhaifi. "iya, kalo cuma ke ujung jalan Pohon Pinang mah dekat, tapi ibu itu rupanya benar2 meminta ke ujung jalan itu, bukan ujung jalan Pohon Pinang. Jadinya saya ngantar ibu itu ke ujung jalan yang ujungnya ada di provinsi sebelah. Makanya saya gak sekolah. Jam 7 malam aja baru nyampe rumah, pak." jawab Atun. "Waduuh.. "

Jumat, 06 Agustus 2010

The Roofman

Karya: AAN FEBRYANTO

kurasakan hembusan nafas wanita itu....... sekali lagi kulihat ke arloji ku...... pukul setengah 2 pagi... apa yang ku lakukan???? menyakitinya lagi.... kusingkapkan selimut dengan perlahan ku tinggalkan sepuluh lembar seratus ribuan dan kutinggalkan ruangan yang penuh dengan kebusukan ini dan kunyalakan kendaraan ku menuju ke tempat tinggal ku
aku tidak dapat mencerna apa yang sedang terjadi...Karya: AAN FEBRYANTO

kurasakan hembusan nafas wanita itu....... sekali lagi kulihat ke arloji ku...... pukul setengah 2 pagi... apa yang ku lakukan???? menyakitinya lagi.... kusingkapkan selimut dengan perlahan ku tinggalkan sepuluh lembar seratus ribuan dan kutinggalkan ruangan yang penuh dengan kebusukan ini dan kunyalakan kendaraan ku menuju ke tempat tinggal ku
aku tidak dapat mencerna apa yang sedang terjadi.... ketika kuingat-ingat kejadian ini... ini bukan lah salah ku, juga bukan salah wanita itu,.. jadi siapa yang salah??? takdir?? setan?? ataukah para tikus-tikus yang mengambil semua hak-hak yang seharusnya menjadi milik wanita itu atau wanita lainnya yang seperti itu... tidak seorang wanita pun yang ingin menjadi seperti itu... tetapi nasiblah yang membuatnya seperti itu... dan para tikus-tikus sialan itu bisa seenaknya mengambil hak-hak wanita itu.... dan hak-hak wanita seperti itu.....

APA KAU MEMAKAI PARFUM WANITA???? kata itu lah yang kudengar setiba nya di rumah... tapi aku tak bisa mendengar nya dengan jelas karena.. wanita ini... wanita ini.. seperti kucing... atau apa pun yang memakan tikus... yang tidak mau memakan tikus hanya karena tikus memberinya sepotong keju dan roti curian yang diambil dari hak-hak orang-orang kecil aku muak.. jenuh... letih.. menghadapi wanita seperti ini... kulangkah kan kaki ku kekamarku.
AKU BELUM SELESAI BICARA!!! kata itu yang dapat kutangkap dengan jelas dari mulut kucing betina yang tak tau diri ini.... lalu entah apa yang merasuki ku,ku katakan semua hal yang dari dulu ingin ku katakan kepada si jalang tak tau diri ini.... ku utarakan bagaimana dia pintar nya membalikkan fakta..... karena diberi beberapa potong makanan oleh tikus jahanam yang sangat licik, kotor, dan bau dosa itu, tikus yang sepantasnya mati... sepantasnya diracuni.. ditolong nya hanya dengan bermodal kan palu...dan jubah hitam kuning nya.. dan bersama beberapa iblis jahanam yang mengatakan tikus sialan itu tidak mencuri keju karena sudah diberi roti sama si tikus........ dan sekali lagi tikus bebas dari perangkapnya... hanya karena wanita seperti ini di tunjuk menjadi si kucing.... apa pantas wanita seperti ini mendapat kan kehidupan.... melihat wanita ini lebih menjijikkan daripada wanita- wanita yang kulihat di jalan-jalan yang menawarkan jasa untuk menjajakan cinta nya... menjajakan surga nya.... hanya karena roti nya telah diambil tikus jahanam itu... bisa kudengarkan jerit hati mereka... kurasakan kekecewaan mereka.... mereka lebih mulia... mulia daripada kucing betina yang tidak tau diri bersenajatakan palu dibalik meja.... entah apa salah ku sampai bisa menikahi kucing betina yang jelas2 bukan manusia... setelah kuutarakan semua hal... aku mengambil kunci mobil di sebelah televisi dan kulemparkan pada kucing betina itu seraya berkata "keluar kau kucing tak tau diri". lalu wanita itu berlari dan ku dengarkan tangisannya kulihat kekamarnya.. dia sedang mengepak pakaian nya lalu aku berkata " bagus untung saja aku tidak mempunyai anak dari kucing sepertimu,"lalu kukatakan kepada wanita itu.. "hubungi pengacaramu secepatnya".

Aku terbangun, kulihat lagi arlojiku.. pukul 9 pagi. lalu aku keluar mencari makanan... ketika malam aku pergi ketempat wanita penjaja surga itu.. lalu ku keluarkan lagi sepuluh lembar seratus ribuan... sampai ketika aku mengatakan kepada wanita penjaja surga itu.. "aku mencintaimu" dia hanya berkata "aku juga mencintaimu". lalu 2 minggu berikutnya kami sudah ada di altar pernikahan.... tidak ada pesta.. tidak ada orangtua... tidak ada saksi asli.... lalu kami pun telah menjadi suami istri..

kini kurasa kehidupan ku telah menjadi lebih baik bersama wanita penjaja surga ini daripada bersama kucing betina sialan itu. walaupun terkadang hati kecilku berkata wanita ini bukan lah yang terbaik untukku. kini aku berada di jalan setapak menuju rumah ku, disana kulihat anak-anak muda yang masih bersemangat sedang melakukan atraksi atraksi gila, ketika kuingat masa remaja ku tidak pernah seperti mereka lalu ku teruskan langkahku menuju ke rumah ku.

setibanya dirumah, wanita penjaja surga itu telah menunggu ku di luar, tetapi kulihat ada yang aneh dengan matanya, ada yang berbeda dari biasanya lalu dia berkata " sayang kok sudah pulang", sembari mencium bibirku, lalu kami pun masuk kerumah dan makan malam, seusai makan malam kami pun langsung menuju kamar, dan melakukan hal yang tidak sepantasnya untuk di sebutkan dalam cerita ini setelah semua berakhir aku pun tertidur.

Aku terbangun ... kulihat arloji ku pukul setengah 3 pagi... ku rasakan sebelah kasur ku kosong... ku dengar rintihan nikmat dari ruang tamu.... kulihat... wanita itu... wanita yang kuanggap mulia daripada kucing betina itu... kulihat bertelanjang dada... dan kulihat juga teman dekat ku.. sedang bernostalgia dengan ibu nya ketika dia masih bayi... tetapi kurasa dia salah.. itu bukan ibu nya.. itu adalah wanita ku.. yang kuanggap lebih mulia dari pada kucing betina itu. kurasa mereka belum tau kalau aku melihat mereka.. lalu aku pun pergi kebelakang. kuanbil dari garasi ku sebuah colt revolver. lalu kuarahkan kepada wanita itu, dan juga teman dekat ku.. lalu mereka pun terkulai, entah kemana mereka pergi ke taman eden ataukah ke tempat pemanggangan. lalu aku mengambil ganja ku dan rokok ku setelah kuhirup aku pergi meningglkan rumah ini. berharap masih ada wanita yang lebih mulia daripada kucing betina ataupun wanita penjaja surga.

selamat datang di kota heimkin... kata itu lha yang terpampang di gapura. dimana aku?? tanpa sadar ku kemudikan kendaraan ku sampai disini, heimkin sepertinya aku pernah kesini, setelah kuingat-ingat.. ya, aku pernah kesini, pada waktu masih bersama dengan kucing betina bersenjata palu itu, teringat semua kenangan tentang dia, seperti tersayat rasanya hati ini mengingat semuanya, membuang semuanya, meniadakan semuanya, teman baikku, wanita ku, dan juga kucing betina ku. apa yang dapat kulakukan lagi?? semuanya hilang, seperti tiada guna hidup lagi, tanpa sadar pun hari sudah malam, aku pun tertidur di mobil ku.

aku terbangun untuk kesekian kalinya, kulihat arloji ku pukul 7 pagi, lalu ku hidupkan mesin mobil ku dan pergi untuk mengisi perutku, ketika sampai di sebuah cafe aku pun memesan makanan, lalu pelayan datang membawakan makanan dan sebuah surat kabar. lalu ku baca surat kabar itu dan headline nya adalah "Hanz George pengusaha kaya membunuh sepasang kekasih di sebuah rumah kecil". lalu ku seduh kopi ku dan pergi meninggalkan tempat ini dengan perasaan takut yang teramat sangat ku tinggal kan kota ini sehingga kudapati sebuah sekolah yang tidak dipakai lagi, lalu aku pun tinggal di atap sekolah tersebut, selama bertahun-tahun sampai aku menghembuskan nafas yang terakhir dan akhirnya seorang petani menemukan mayat ku.

--TAMAT--