Sabtu, 31 Juli 2010

PUISI dari seniman sains

Karya alriandy putra

DARAH BIRU

Semua dunia miliknya
Seutuhnya digenggam
Keputusan yg bernoda

Bersama kegelapan hati
Dia ubah terangnya putih
Jadi kelamnya hitam

Bersama kegelapan hati
Dengan merah darah
Dia coreng sejarah

Manusia tersisa
Hanya untuk tersiksa
Tanpa harus merasa
Manisnya singgasana
Para darah biru


EMBUN KEHIDUPAN

Seperti biasa
Terlepas dr keadaan gelap
Ku temukan kau membasahi lembaran hijau
Menambah kesejukkan sekeliling
Ketika cahaya menembus birunya bentangan langit

Dunia mulai bergerak pelan
Dan kehidupan memilih jalan masing2
Kembali merapuhkan bola biru yg menua

Embun pergi
Embun hilang
Menjauhi perjalanan manusia yg sesak
Ia muak melihat penghancuran sahabat_y dari dekat

Poros tua berputar
Membungkus angkasa dg hitam

Embun kembali
Embun turun
Didalam hitam_y bola biru
Ia mulai berkumpul dg sahabat_y
Dan berharap tak melihat sahabat_y terluka

Aku tersadar
Aku terpanggil
Bola biru adalah teman.
Bersama_y, kami akan saling bergenggam tangan.

LANGKAH WAKTU

Rotasi hidup terus berputar
Seiring dg perjalanan waktu
Masa demi masa terlewati
Meninggalkan kenangan abadi

Semua menemaniku dg senyum dan tawa
Rasa keluarga yg telah membalut
Sulit rasa hati tuk lepaskan
Membuat hati bungkam tiada pilihan

Perasaan yg sesak terkadang menyerang
Dikala benak teringat kehidupan lampau
Ingin rasa memutar balik laju_y waktu

Namun badan ini tiada daya
Hny mampu menggenangkan air dimata
Menahan kesedihan bathin
Utk ucapkan selamat tinggal

Karya anak SMA Binsus



ini karya dari anak XII ia 1